Saat ini masyarakat dihebohkan dengan kasus kematian bayi yang viral. Bayi Prematur Meninggal Diduga Jadi Bahan Konten Klinik Asifa, diduga menjadi bahan konten klinik. Dugaan tersebut mengacu atas pelayanan buruk dari pihak klinik. Pihak keluarga melihat tenaga kesehatan yang pada saat berjaga terlihat bermain ponsel hingga diduga melakukan kegiatan malpraktik.
Pada awalnya pihak keluarga merasa curiga karena pelayanan klinik yang tidak melayani sesuai prosedur. Sebelumnya juga Ibu bayi tersebut sudah sering datang untuk memeriksakan kandunganya ke klinik tersebut.
Di usia kehamilan mencapai 36 minggu Ibu bayi mengalami kontraksi hingga dibawah ke Klinik Asifa Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tetapi bidan Klinik Asifa menyuruh pulang karena masih pembukaan kedua padahal saat itu kondisi Ibu bayi sudah sangat lemas. Hingga kedatangan yang kedua kalinya sang Ibu juga belum dilayanin dengan baik, sampai Ibu bayi mengeluarkan bercak darah hingga ketubannya yang sudah pecah. Akhirnya sekitar pukul 22.00 WIB, bayi tersebut lahir dengan berat badan hanya 1,5 kg.
Baca Juga : Penangkapan Tersangka Penggelapan Mobil Jessica Iskandar
Alih-alih mendapatkan perawatan yang baik, bayi tersebut dijadikan bahan konten oleh pihak Klinik Asifa, Dengan lapisan kain serta tangannya berpose mengarah ke dagu. Idealnya bayi yang baru lahir prematur tersebut harusnya berada di inkubator dan dirawat di ruangan NICU.
Dari kejadian tersebut pihak keluarga memutuskan melaporkan Klinik Asifa ke Dinas Kesehatan Tasikmalaya. Serta pihak Dinkes membentuk tim pemeriksaan Audit Maternal Perinatal (AMP) guna memeriksa atas kematian bayi tersebut.