UNHCR Dan Indonesia Bahas Kaburnya Imigran Rohingya

Baru-baru ini Indonesia di kejutkan dengan gelombang datangnya imigran Rohingya masuk ke Aceh. UNHCR dan Indonesia sepakat membahas kaburnya imigran Rohingya sebanyak 1.084 menggunakan enam kapal selama November 2023. UNHCR dan Indonesia yang diwakili Retno Marsudi temui Filippo Grandi selaku petinggi Komisioner PBB.

Pembahasan tersebut mengenai datangnya imigran Rohingya yang masuk ke wilayah indonesia secara terus menerus hingga dugaan penyelundupan. Untuk itu perlu adanya sikap tegas UNHCR sebagai organisasi internasional yang menangani orang karna konflik perang. Indonesia menyampaikan agar negara pihak Konvensi mau menerima dan tidak terbeban ke negara lain.

Menurut laporan sekitar adanya dugaan keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Untuk itu perlu adanya tindakan dari UNHCR dengan kaburnya imigran Rohingya dari kamp pengungsian di Bangladesh.

 

21 Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Aceh, 27 Orang Tenggelam

Baca Juga : Penghargaan DEA Kepada polri atas Jaringan Fredy Pratama

Apalagi UNHCR telah menerbitkan kartu dengan bahasa Bangladesh sehingga UNHCR harus bertanggung jawab. Kepolisian Indonesia juga mengatakan adanya beberapa imigran yang sudah tiba di Aceh kabur dengan difasilitasi kendaraan dan arah tujuan.

Berdasarkan penyelidikan masuknya imigran Rohingya tanpa izin prosedur resmi dapat merugikan negara. Hal itu bisa dikatakan adanya indikasi penyelundupan manusia. Mereka kabur dari lokasi tempat pengungsian di wilayah Bangladesh dengan menggunakan kapal laut.

Terdapat pula laporan bahwa imigran Rohingya rela membayar kapal agar bisa masuk ke wilayah Indonesia. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia harus tetap kukuh mempertahankan tanah air Indonesia agar tidak di jajah dalam bentuk apapaun di kemudian hari.